Sejak program pendidikan lingkungan hidup pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dicanangkan, banyak sekolah di Jawa Tengah yang didorong untuk mengikuti Program Adiwiyata. Melalui program Adiwiyata, sekolah dan elemen yang ada didalamnya diharapkan turut berperan aktif dan bertanggung jawab dalam kegiatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan. Walaupun demikian, belum semua sekolah mampu melaksanakan program Adiwiyata ini. SMAN 1 Tuntang dan SMPN 2 Banyubiru merupakan dua sekolah menengah yang berpotensi menjadi sekolah Adiwiyata karena memiliki lingkungan alam hijau berkontur yang indah, sumber daya guru dan siswa yang berkualitas dan sinergi antara sekolah dengan masyarakat sekitar. Walau demikian, kurangnya pengetahuan mengenai tatalaksana Adiwiyata membuat dua sekolah ini belum mampu mempersiapkan program ataupun sarana yang diperlukan untuk mewujudkan program ini.


Tim P2M UNS yaitu Riezky Maya Probosari, S.Si., M.Si dan Sarwendah, S.Pd., M.Pd merangkul dua sekolah ini sebagai mitra untuk mewujudkan sekolah Adiwiyata. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan sosialisasi dan pendampingan rintisan Adiwiyata dan instrumentasinya, serta introduksi saung belajar sebagai sanggar pendidikan lingkungan hidup di sekolah. Bentuk kegiatan yang dilakukan berupa pelatihan, pendampingan dan pemberian bantuan media berupa saung belajar pada semua sekolah mitra. Tujuan jangka pendek yang disasar adalah sekolah mitra bisa memenuhi semua komponen dalam Adiwiyata, yaitu kebijakan berwawasan lingkungan, pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan, kegiatan lingkungan berbasis partisipatif, serta pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan sehingga bisa memenuhi syarat sebagai sekolah Adiwiyata. Sedangkan tujuan jangka panjang yang diinginkan adalah terciptanya budaya sekolah yang mampu melakukan pengelolaan lingkungan secara mandiri sesuai prinsip 6R. (RMP)