Budaya Nasional yang diterapkan pada program studi Pendidikan IPA yaitu menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran untuk menghasilkan sarjana pendidikan IPA yang berwawasan global dengan tanpa meninggalkan budaya lokal. Hal tersebut melatarbelakangi luaran program studi yaitu menghasilkan sarjana pendidikan IPA dengan SDM yang Hebat dalam bidang pendidikan. Selain hebat dalam bidang pendidikan pihak Fakultas juga memiliki target Indikator Kinerja Utama (IKU) yaitu Persentase lulusan S1 dan Program Diploma yang berhasil dapat pekerjaan, melanjutkan studi, atau menjadi wiraswasta dengan penghasilan cukup. Berdasarkan misi program studi dan IKU Fakultas, Program Studi S1 Pendidikan IPA Menyelenggarakan Workshop Kewirausahaan dengan tema: Hebat Mendidik, Kreatif Berwirausaha pada hari Sabtu, 24 April 2021. Workshop kewirausahaan berlangsung dari pukul 08.00-12.00 WIB secara daring melalui zoom dan live streaming youtube. Workshop ini dihadiri Ibu Dr.paed. Nurma Yunita Indriyanti, M.Si., M.Sc selaku Kepala Program Studi S-1 Pendidikan IPA. Bapak Prof. Dr. Slamet Subiyantoro, M.Si selaku Wakil Dekan bidang Akademik, Riset, dan Kemahasiswaan. Ibu Susantiningrum, S.Pd., S.E., M.AB sebagai Kepala Pusat Pengembangan Kewirausahaan (PPKwu), dan tentunya Mahasiswa Pendidikan IPA angkatan 2016-2020.

Pembicara pertama Workshop Kewirausahaan adalah Bapak Wahyu Lies Sundoro, S.Si dengan tema Creative Entreprenuer. Dalam paparannya membahas bidang kewirausahaan secara umum dengan mengikuti 3 prinsip wirausaha yaitu: passion, creative, adaptive. Passion (mengikuti kata hati) adalah memulai usaha dengan bidang yang dibakati, ditekuni, atau disenangi, sehingga kedepannya akan menimbulkan kecintaan dalam berwirausaha. Creative (kemampuan menelaah masalah) adalah bagaimana memulai usaha dengan kreatifitas dengan memanfaatkan peluang yang ada, menelaah masalah menjadi jalan keluar yang memunculkan ide baru dalam berwirausaha. Addaptive (kemampuan menyintas/survival) adalah merencanakan bagaimana cara agar tetap bisa melakukan usaha dengan adanya perubahan zaman yang selalu berubah.

Pembicara kedua yaitu Bapak Mohammad Zamroni. Dalam paparannya beliau memaparkan kewirausahaan di bidang pendidikan. Bapak Mohammad Zamroni merupakan ketua pengelola Kampoeng Sinaoe yang sukses mengelola kewirausahaan di bidang pendidikan kepada masyarakat sekitar. Kampoeng Sinaoe ini memberikan pendidikan di berbagai kelas belajar. Diantaranya: kelas sosial, kelas sejarah, kelas pengabdian, kelas literasi, kelas lingkungan dan kelas khotmil kutub.

Sesi selanjutnya setelah pemaparan kedua materi adalah forum tanya jawab. Tanya jawab dilakukan setelah masing-masing narasumber memaparkan materi. Peserta workshop sangat antusias dalam bertanya terkait kewirausahaan diantaranya: bagaimana memulai wirausaha tanpa modal, bagaimana mengembangkan usahanya agar maju, bagaimana menemukan ide wirausaha yang tepat, bagaimana menghadapi segmen pasar. Antusias ide-ide wirausaha ini ditampung dalam satu wadah komunikasi agar nantinya dapat dilaksanakan mahasiswa dengan memperoleh bimbingan oleh Dosen. Acara diakhiri dengan penutup dan foto bersama.


Tema Hebat Mendidik, Kreatif Berwirausaha akan menjadi semangat bahwa tidak ada halangan bagi seorang pendidik untuk tetap melakukan wirausaha. Banyak pendidik diluar sana yang sukses mengembangkan wirausahanya. Pendidik adalah panggilan hati untuk membantu mencerdaskan kehidupan bangsa, sedangkan Wirausaha adalah tentang hobi, kecintaan dan passion tersendiri. Menjadi pendidik yang hebat tentunya sangat bagus. Menjadi pendidik yang juga berwirausaha tentunya luar biasa. Harapannya workshop ini bermanfaat untuk mewadahi kreatifitas berwirausaha mahasiswa khususnya Program Studi Pendidikan IPA (ANK).